OLLLAAA PEEPSSS....
GLÃœCKLICHES NEUES JAHR ( means HAPPY
NEW YEAR in Deutsch) So,
HAPPY NEW YEAR EVERYBODEHH!!!!
Tidak terasa sekarang sudah tahun 2015. Berarti 365 hari di tahun 2014 telah berlalu. Banyak sekali momen-momen yang membuat hidupku turun dan naik. Senang. Sedih. Tertawa. Galau. Resah. Gelisah. Panik. Menangis. Terkejut. Semua sudah aku lalui. Dan untungnya aku masih selamat mendarat di tahun 2015 ini.Kita flash back sebentar ya, apa yang terjadi di kehidupanku selama tahun 2014 ini.
Tahun ini kebanyakan anak-anak yang lahir di tahun 1997 akhirnya menginjak umur 17 tahun. Berhubung aku bersekolah di sekolah yang isinya para wanita-wanita cantik #eyaa semua. Jadinya umur ke 17 merupakan sesuatu yang spesial. Maka dari itu acara party sweet seventeenth sangaaaat banyak sekali. Dalam sebulan saja bisa ada 4 pesta. Ini artinya banyak biaya yang dikeluarkan untuk pergi ke pesta tersebut. Dikarenakan di setiap pesta pasti ada dresscode, dan harus dipenuhi. Coba kalo ngga. Bisa jadi sorotan mata deh.
Pada pertengahan tahun 2014, akhirnya aku juga menginjak umur ke 17. Hell yeah, akhirnya aku sudah 17 tahun ada di dunia. Pastinya berhubung banyak teman yang mengadakan pesta, aku juga dong HAHAHA bukan pesta deh, prefer ke dinner. Jadi aku merayakan di Penang Bistro. Walaupun dinner, tetapi banyak sekali yang harus dipersiapkan. Mulai dari tanggal perayaan, undangan, tempat, menu makanan, dekorasi, dll. Untungnya mama papa dan kakak sepupu mau membantu sylvi yang sedang kesusahan. Wetss ga lupa ada retho yang selalu siap sedia dari pagi sampai malam untuk membantuku. Thank God :)
Setelah menginjak kelas 3 SMA awal, banyak sekali tekanan yang aku rasakan. Sebagian besar membuat aku down tetapi aku harus survive. Sebenernya apa sih yang menakutkan di tahun terakhir di SMA selain SEKOLAH. Selama SMA Santa Ursula menjadi tempat belajarku selama 2 tahun terakhir, memang sekolah menjadi musuh utama dalam hidupku. Bukan untuk ditakuti dan dihindari. Tetapi menjadi sesuatu yang perlu kita hadapi, berdamai, dan bersahat dengannya.
Oh iya aku lupa bilang kalo selama 1 tahun terakhir aku masuk di jurusan IPS dan sekarang telah mendarat di kelas 3IPS. Bagi sebagian besar orang pasti mengganggap jurusan IPS merupakan jurusan yang nyantai. Buatku, TIDAK, TIDAK SAMA SEKALI. Kalian tahu kenapa? Jawabannya adalah karena gurunya yang sangat wahid. Apalagi guru geografinya seperti google berjalan. Segala jenis informasi yang ada di google bisa dia ketahui. Jadi sangat susah untuk mendapatkan nilai yang bagus di pelajaran geografi. Kebanyakan ulangannya out of the book dan unpredictable. Hal ini mengakibatkan nilai do re mi fa so la si banyak bersenandung di kelas.
Satu lagi yang paling memusingkan di sekolah selain pelajaran geografi, yaitu *drum roll* PAPER. Yup, PAPER. Kenapa sih susah? Kan cuma sebatas bikin makalah dari suatu topik yang di telaah lebih lanjut. Kendala terbesar dalam paper ini adalah terlalu banyak tugas dan ulangan yang mengakibatkan sedikitnya waktu yang tersedia untuk mengerjakan paper. Aku mendapatkan pendamping guru Inggris dan ini mengakibatkan aku membahas sesuatu yang berbau Inggris. Aku membahas novel galau karangan idola para remaja nih. Yak siapa lagi kalau bukan novel karangan Nicolas Sparks yaitu A Walk to Remember.
The very good, amazing, shocking news is aku keterima di UNIVERSITAS TARUMANEGARA di jurusan DESIGN INTERIOR. Memang sih pada awalnya sangat pro kontra dengan keluargaku. Karena dari awal mama papa selalu memberi kebebasan tentang apa yang aku lakukan dan aku pilih, tetapi pastinya harus bertanggung jawab. Walaupun mama tidak memaksa aku harus mengambil jurusan apa dan dimana, tetapi aku sangat tahu bahwa mama ingin sekali aku masuk jurusan ekonomi. Kenapa harus ekonomi, padahal aku sangat tidak teliti. Apalagi pas pelajaran akuntansi, ilang 1 rupiah aja rasanya dunia runtuh deh. Nah ternyata darah design sudah mengalir di darahku karena papa. Papa yang bekerja di bidang advertising selalu mengotak-atik komputernya dengan software design grafis. Sejak SD kelas 1 aku mulai ngerecokin papa. Akhirnya setelah bertahun-tahun belajar sedikit demi sedikit, aku mulai menyukai dunia design. Terutama arsitektur. Membuat bangunan tinggi dengan design yang superb di luar pikiran kita merupakan sesuatu yang aku dambakan. Aku bercita-cita menjadi seorang arsitek semenjak TK, dan sampai sekarang. Sayangnya sekarang aku berada di jurusan IPS yang membuatku sulit masuk jurusan arsitektur. Tetapi setelah menyukai menggambar perspektif tentang rumah, aku pun mulai menyukai dunia interior. Yah terkadang sebatas melihat majalah di toko buku ataupun menggambar di sketch book. Aku bermimpi di masa depan akan membuat design yang bagus-bagus. Karena keinginan yang sangat kuat dan untuk meyakinkan kedua orang tuaku, akhirnya aku mengambil jalur prestasi. Setelah penantian yang lumayan mendebarkan, akhirnya aku di terima dan mendapatkan beasiswa.
Terdengar damai-damai saja ya hidupku? Sebenarnya tidak kok. Mungkin dari yang aku ceritakan tidak ada sesuatu yang menyedihkan ataupun membuatku patah semangat. Banyak sekali. Aku berani jamin deh. Tetapi yang aku lakukan adalah membawanya dengan santai namun pasti. Pasti berjuang untuk bangkit lagi. Oh iya jangan lupa selalu bersykur dan selalu tersenyum. Yup gampang kan, tersenyum :)
Sekarang waktunya aku untuk menutup perjalananku di tahun 2014 dan menjadikannya pelajaran di tahun mendatang. So here I come 2015, I'll promise to write a good story in this year *finger crossed*
0 comments