Blog

My Thumb Hurts - What's Wrong?

10:56 PM

Hey what’s up, hello!
OMG - WHAT'S WRONG??!!
Beberapa hari yang lalu, sekitar tanggal 22 Juli jam 9 pagi, I got a little accident. Pas hari itu, rencananya aku mau ambil legalisir rapor karena tanggal 23 aku harus ke kampus untuk mengurus registrasi ulang. Nah, aku udah janjian sama Retho untuk nganter aku ke sekolah. Awalnya aku ga enak banget sama Retho karena malemnya aku telpon dia untuk memastikan dia bisa anter atau ngga, eh malah aku tau kondisi dia lagi kurang fit. Tapi dia sendiri tetep ngotot mau nganter aku. Akhirnya aku mengiyakan. Dan kita janjian jam 10 untuk berangkat dari rumah ke sekolah.

Karena masih dalam suasana liburan, jarang banget aku bangun jam 7 pagi, biasanya sih lebih siang lagi hehehe. Saking niatnya untuk hari itu, aku udah siap nih tinggal berangkat sebelum dia dateng. Biasanya Retho bakalan nunggu bentar karena aku paling males bares-beres tas hehe..

Jam menunjukkan pukul 9 pagi dan Retho sudah sampai di depan rumahku. Aku langsung ke luar kamar dan ngambil kunci untuk buka gembok pager. Ketika aku buka pager, aku liat dia agak diem dan ngga secerah biasanya, yaa maklum lagi sakit. Tapi anehnya aku pegang dia gamau, nahloh ada apa ini…. Tanpa berpikir panjang, aku langsung bilang ke dia untuk masukkin motor dulu karena aku belom ganti sepatu (masih pakai sandal rumah). Setelah dia masukkin motornya ke teras depan rumah, aku langsung berinisiatif menutup pager…dan…kejadian ini terjadi…

I GOT A LITTLE ACCIDENT! Pager yang aku dorong melindas kakiku begitu saja. At first, keliatannya biasa aja, hanya ada segaris warna cokelat atau hitam diatas jempol kakiku. Aku berpikir, Ah palingan hanya kotoran dari tanah atau gemuk yang ada di roda pager. Reaksiku hanya tertawa, tersenyum…tapi lama kelamaan reaksi yang aku keluarkan adalah meringgis kesakitan. Aku melihat ke arah Retho yang baru saja turun dari motor, muka dia terlihat kebingungan. Jarang-jarangnya sehabis menutup pager aku bersandar di tembok dengan muka yang seperti ini.

Aku spontan langsung memanggil Mama dan Papa. Tidak lama kemudian Papa keluar dengan muka yang super panik langsung menanyakan kenapa. Jujur ya jarang-jarang aku seperti ini. Aku langsung bilang kelindes pager pah. Papa langsung memelukku dan aku pun langsung menangis sejadi-jadinya di pelukkan Papa. Yeah, I’m still Daddy’s little girl. Mama yang keluar dari rumah pun, sudah dengan suara terisaknya melihat keadaan kakiku. Papa yang masih dalam suara nya yang sedikit terisak lalu Papa bingung mau membawa aku ke dalam rumah dengan cara apa, karena yang ada di dalam pikiran Papa pasti kakinya sakit. Tapi jujur ini ga sakit sama sekali. Lalu aku di papah menuju ke dalam rumah dan di dudukkan di sofa di ruang tamu.

Kakiku aku luruskan diatas paha Om ku. Awalnya aku tidak berani melihat kondisi kakiku, tatapi aku memberanikan diri melihat kakiku. And OH GOSH! Kuku jempolku terbelah dua dan berdarah. Bahkan sampai sudah berubah warna menjadi biru. Aku langsung lemes se lemes-lemesnya. Yang terbesit di benak ku bahwa kuku ku bakalan dicabut, atau kuku nya ga bakalan numbuh lagi. Akhirnya Papa langsung berinisiatif membawa aku ke UGD RS Mh Thamrin menggunakan kursi roda eyangku. Padahal aku kekeuh mau jalan kaki aja soalnya jaraknya ga begitu jauh. Tapi Papa sudah tidak tega, akhirnya aku menurutinya.

Sesampainya di UGD, aku langsung dibaringkan di tempat tidur UGD dan dokter langsung menghampiriku. Singkatnya, kuku ku harus di cabut. Sumpah ini titik terendahku selama 18 tahun ini. Ini pertama kalinya harus ada “operasi ringan” pada tubuhku. Aku lemes. Udah ga bisa apa-apa. Semua hanya karena ketakutan yang begitu besar yang menghampiriku. Dengan pasrah aku hanya bisa berkata iya. Setelah itu tidak lama, kakiku di siram Nacl atau Alkohol, aku lupa. Sedihnya, ini kaki udah gaada rasanya. Aku panic juga. Takut kakiku mati rasa. Nah abis itu jempol ku mulai dibius. Ini baru kerasa sakitnya, hemmm mak nyuus lah. Sakitnya bukan main. Jempol ku ditusuk jarum suntik berkali-kali, sampai kakiku tidak ada rasanya. Setelah itu kuku ku di cabut. Selama prosesnya, suster hanya berkata tarik napas hembuskan tarik napas hembuskan.. First, sus aku ga lagi mau ngelahirin ya. Second, ini kaki gaada rasanya sama sekali….oh god….aku tidak menangis, hanya mengikuti instruksis suster dan karena ketakutan yang besar, tenggorokanku kering. Yang dapat aku katakana adalah Pah aku mau minum..

So, yap sekarang setengah dari kuku jempol ku hilang, kandas, entah kemana. This is the worst experience ever in my life. Oh iya, pertama, ini pertama kalinya aku naik kursi roda duh udah berasa orang tersakit sedunia. Kedua, pertama kalinya ada “operasi kecil” di tubuhku. Ketiga, bye bye kuteks di kaki, I’ll miss you so so so much!
YESH DISUNTIK SUNTIK
BYE BYE KUKU :3


You Might Also Like

0 comments